Hidup berkeadaan, mati bertepatan
Hidup berkeadaan, mati bertepatan, 
yakni nilai-nilai kokoh pendirian, percaya diri, 
pantang menyerah, rela berkorban dan mandiri. 
Tahan asak dengan banding, tahan sentak dengan unjun.
Tahan pelasah dengan belasah. 
Tegak di kaki awak, sukatnya  dicupak awak 
Pantang surut dari gelanggang,
pantang membilang langkah pulang. 
Kepalang mandi biarlah basah, kepalang sempit biar terhimpit 
Yang sekuku sama dibagi, yang sekuman sama dibelah. 
Hati gajah sama dilapah, hati tungau sama dicicah. 
Tegaknya tidak bersilang, 
condongnya tidak berpalang. 
Tingginya tidak dijulang, 
rendahnya tidak diempang. 
Ke atas ia berpucuk, 
 ke bawah ia berakar.
ke bawah ia berakar. 
Di tengah ia berbatang 
Besar tidak karena gelar,kecil tidak karena nama 
Hidup sifat bersifat
Hidup sifat bersifat, 
yakni nilai-nilai budi pekerti mulia, 
terpuji dan tahu membawa diri. 
Hidup dalam pekerti, 
mati dalam budi 
Bila duduk, duduk bersifat, 
bila tegak, tegak beradat 
Bila bercakap, 
bercakap berkhasiat, 
bila diam, diam makrifat 
Kalau bercakap di bawah-bawah, 
tapi tidak ke bawah sangat. 
Nanti mati dipihak gajah 
Kalau duduk di tepi-tepi, 
 tapi jangan ke tepi sangat,
tapi jangan ke tepi sangat, 
Nanti tercampak ke pelimbahan. 
Kalau mandi di hilir-hilir, tapi jangan ke hilir sangat. 
Nanti hanyut ditelan gelombang 
Kalau makan berjimat-jimat, 
tetapi jangan berjimat sangat. 
Nanti badan tinggal tulang 
Kalau berlabuh pada yang tenang, 
kalau berhenti pada yang teduh 
Kalau bersandar pada yang kuat, 
kalau bersila pada yang rata. 
*******
Pesanan Pusaka Keramat 
Perbilangan Adat Tinggalan 
Nenek Moyang  Berzaman Berketurunan.
Dipetik dari Khazanah Adat Perpatih
yang bertunjang di Ranah Minang 
*******
 
No comments:
Post a Comment