bunga-bunga buih tinggalan semalam
di saujana kaki langit tak bertepi
matari menyimpang lalu
bulan sembunyi diri
bintang-bintang jua turut tak peduli.
Alahai,
piatunyalah aku
teman-teman kian jua sayup mengejar kafilah
sarat qorun, sendat syahwat
pesta para dewata
berbahagi rampasan di mimbar biara
tanpa kitab, tanpa mentera
tanpa jurukira.
Aduhai
kadang-kadang
terasa ingin jua aku bertanya
kenapa aku tak pandai
mengejar kafilah?
----yassinsalleh
1017 hrs. sept 25. 2010
sanggar simfoni
la cassa pacifica de yaslehs
bagiku, kamu wahai pujangga, beginilah aku melihat kamu. Kamu itu:
ReplyDeletekalau pilu, pilunya amat sayu dh syahdu,
kalau kesal, luruhnya bak dedaun kayu yg berderai,
kalau berang, ganasnya bagaikan hendak berperang.
bijak mengukir kata sajak,
merdu bernyanyi lagu puisi,
bagaikan selautan air atmajiwa sedihnya bila menangis.